1. Code
Penggunaan
code merujuk pada satu set tanda yang berdiri untuk tanda dan makna dari tanda
tersebut (Barker 2004, h. 27). Artinya tanda memiliki kesatuan dengan maknanya.
Dalam cultural studies, code dipahami sebagai sistem representasi dimana tanda dan
makna dipengaruhi oleh budaya dan kebiasaan, bersifat stabil dan natural
(Barker 2004, h. 27). Makna dari sebuah tanda merupakan hasil dari sebuah budaya yang berlangsung secra tetap dan
bersifat alamiah.
Contoh,
code dalam lampu lalu lintas. Sebelumnya tidak ada peraturan universal mengenai
lampu lalu lintas. Warna-warna dari setiap spektrum cahaya lampu diberi
nama seperti merah, orange dan hijau.
Namun tidak ada hukum warna universal yang menyatakan bahwa saat lampu berwarna
‘merah’ harus berhenti, ‘kuning’ berhati-hati dan ‘hijau’ menandakan jalan. Ini
merupakan code budaya lalu lintas yang menjelaskan tentang hubungan antara
tanda dan makna. Dengan adanya kejelasan maka makna menjadi jelas (kita tahu
kapan harus berhenti dan kapan harus jalan), ini merupakan hasil dari
pembiasaan budaya.
Semiotika
dan cultural studies berpendapat bahwa semua benda budaya menyampaikan makna
dan praktik budaya. Oleh karena itu code mencakup segala macam praktik budaya
(Barker 2004, h. 28). Contoh, pekerjaan rumah seperti mencuci dan memasak erat
kaitannya dengan tugas perempuan dan laki-laki berkaitan dengan mesin atau
pekerjaan berat. Contoh di atas merupakan code naturalisasi yang berusaha
menjelaskan makna esensial dari laki-laki dan perempuan. Budaya ktritis berusaha
untuk mengungkap naturalisasi dari makna.
2. Intertextuality
Makna
tidak memiliki arti yang tunggal tetapi merupakan hasil dari hubungan antar
text, yaitu intertextualitas (Barker 2004, h. 101). Tidak ada makna denotative
yang jelas dan stabil. Intertextuality merupakan perdebatan tanda yang terjadi
pada saat postmodernisme.
Kristeva
berpendapat bahwa intertextuality mengacu pada akumulasi dan generasi makna
dimana semua makna tergantung pada makna lain yang dihasilkan atau
digunakan dalam konteks lain. Barthes
juga menyatakan bahwa text tidak memiliki makna tunggal yang bersatu, melainkan
tidak stabil dan tidak terbatas pada karya tunggal, kalimat atau teks tertentu.
-
Irigaray, Luce (1932)
Terkait
dengan filsafat, linguistic dan psikoanalisis untuk melihat budaya patriarki
dan pengecualian perempuan. Tradisi feminism, postructuralism, psikoanalisis.
-
Ironi
Berbatasan
dengan penurunan marxisme, ironi dikatakan sebagaifitur dari postmodern.
Richard Rorty merupakan pencetus dari konsep ironi dalam teoti sosial dan
budaya. Rorty mengatakan dimana konsep tidak memiliki dasar yang universal.
Konsep yang tidak memiliki sifat universal dapat di atasi menggunakan dasar
nilai-nilai dan tradisi.
Ironi
mendasari nilai sosial, budaya dan pluralism politik. Ironi dapat mengacu pada
pengetahuan yang telah dikatakan atau dilakukan sebelumnya.
3. Commodification
Proses
yang berhubungan dengan kapitalisme dimana objek, kualitas dan tanda-tanda
menjadi komoditas dan komoditas adalah barang yang tujuan utama untuk dijual
(Barker 2004, h. 28). Cultural studies
menyatakan bahwa komodifikasi budaya dimana industry budaya (orang dan makna)
menjadi komoditas yang melayani kepentingannya. Marx menyebutnya sebagai
fetisisme komoditas, barang-barang yang dijual kepasaran mengaburkan asal-usul
komoditas.
Salah
satu kritik utama dari commodification budaya adalah bahwa hal itu tidak hanya
bentuk disiplin dari makna budaya tetapi juga mengubah ornag menjadi komoditas.
Misalnya ‘tubuh langsing’ sebagai norma budaya bagi perempuan berpusat pada
diet sebagai komoditas serta pemantauan diri. Budaya komoditas menawarkan
produk-produk yang bisa mengatasi masalah diet.
Teori
postmodern, Baudrillard menyatakan bahwa tanda-nilai telah diganti baik
pengguna-nilai dan nilai tukar komoditas dalam budaya kontemporer. Ada budaya
yang nilainya ditentukan melalui pertukaran makna simbolis daripada nilai
kegunaan. Otoritas budaya terbentuk secara sosial dan nilai-nilai dan gaya
hidup menjadi tuhuan dalam self-referensial dari kommoditas.
Barker,
C. (2004). The sage dictionary of
cultural studies. London: SAGE Publications Ltd.
BalasHapusAdmin numpang promo ya.. :)
cuma di sini tempat judi online yang aman dan terpecaya di indonesia
banyak kejutan menanti para temen sekalian
cuma di sini agent judi online dengan proses cepat kurang dari 2 menit :)
ayo segera bergabung di fansbetting atau add WA :+855963156245^_^
F4ns Bett1ng agen judi online aman dan terpercaya
Jangan ragu, menang berapa pun pasti kami proseskan..
F4ns Bett1ng
"JUDI ONLINE|TOGEL ONLINE|TEMBAK IKAN|CASINO|JUDI BOLA|SEMUA LENGKAP HANYA DI : WWw.F4ns Bett1ng.COM
DAFTAR DAN BERMAIN BERSAMA 1 ID BISA MAIN SEMUA GAMES YUKK>> di add WA : +855963156245^_^